Dilaporkan Ke Kajari Dan Polres Bolmong, Begini Respon Sangadi Terpilih Lalow Ahadin

BHARINDOSULUT.COM,BOLMONG –
Sangadi tepilih desa Padang Lalow (Inkamben) Ahadin Pontoh angkat bicara soal pemberitaan di media online, yang dirinya diduga menyelewengkan dana desa dan dana hibah yang sudah di laporkan ke Kejari dan Polres Bolmong.

Saat di temui awak media bharindosulut.com di kediamannya pada selasa (1/03/2022), bahwa memang dirinya selama ini menjadi perbincangan publik mengenai laporan tersebut di Kejari dan Polres Bolmong.

“Saya sudah membaca isi beritanya, dan dalam hal ini saya sangat mengapresiasi kinerjanya LSM dan Media Online yang telah memuat di berita, sebab kedua lembaga tersebut adalah filter bagi masyarakat, sebagai penyambung dan pemberi informasi kepada masyarakat, namun yang saya sangat sesalkan adalah, di berita tersebut hanya pernyataan sepihak, tidak ada hasil konfirmasi kepada saya, selaku yang terlapor, apalagi di dalam foto yang di unggah itu adalah orang-orang yang berseberang dengan saya di waktu pilsang yang lalu”, ujar Ahadin.

Sangadi juga menegaskan, jika itu tidak terbukti maka dia akan menuntut balik soal pencemaran nama baik, dirinya juga mengatakan bahwa dibalik semua ini ada aktor yang bermain dan menggiring opini yang sengaja membenturkan masyarakat dengan dirinya, sebab orang-orang yang bersama ormas di dalam foto yang di unggah itu adalah orang-orang yang manjadi lawan politik dalam pemilihan sangadi pekan lalu, dan menurutnya ini adalah dampak kalah dalam pilsang.

Selanjutnya disentil tentang masalah poin-poin yang tertuang dalam isi berita tersebut.

“Saya rasa itu sudah clear dan inspektorat sudah turun lapangan memeriksa secara langsung, tidak ada temuan, justru isi volumenya lebih dari ukuran volume yang ada di RAB makanya inspektorat tidak mempermasalahkan mengenai pembuatan lapangan bola volly, mengenai MCK juga begitu sudah di periksa semua, untuk bois memang hanya satu – satunya, yang duanya belum masih dalam proses, yang satunya mau ditambah dua meter dan yang satunya belum di buat sebab disitu adalah sumber mata air, nanti kalau Airnya sudah tidak ada lagi, maka akan dilanjutkan, sebab bahan-bahannya sudah ada semua, dan siap untuk di pasang”, tambah Sangadi.

Kemudian mengenai anggaran tidak transparan, sangadi juga angkat bicara dan menanggapi , setiap pembuatan proyek pasti yang lebih dulu di pajang adalah papan informasi, menurutnya itu sudah jelas, kemudian soal banyak dugaan tanda tangan yang di rekayasa sangadi juga memberikan pernyataan.

“Tanda tangan apa sebenarnya yang dimaksud, kalau saya yang merekayasa tanda tangan, ini sangat tidak masuk akal, saya sebagai sangadi, tak mungkin saya merekayasa tanda tangan, dan perlu diketahui bahwa adik kandung saya itu, tidak sepaham dengan saya di pilsang, makanya saya katakan kalau di konfirmasi langsung ke saya, nanti saya akan jelaskan bagaiman prosedurnya di lapangan”, tutup Sangadi.

Hal yang lain saat awak media bharindosulut.com sambangi TPK yang di tugaskan oleh sangadi padang Lalow dalam setiap pembuatan proyek didesa padang lalow kepada yang berinisial OL dan RB.

“Kami ditugaskan disini ada tiga orang sebagai TPK, namun yang sering aktif dalam setiap pembuatan proyek hanya saya dan bapak RB, teman yang satunya jarang pro aktif, jadi kalau dia yang memberikan statement TPK tidak pernah tahu dalam proses pembelajaan anggaran pekerjaan, sangatlah wajar”, pungkas Opo Lam salah satu petugas TPK di desa padang Lalow.
*Zul

Komentar