Sejumlah Proyek Strategis Di Sulut Diseriusi Pemerintah Pusat

BHARINDOSULUT.COM,MANADO-Kunjungan Presiden Joko Widodo di Provinsi Sulawesi utara (Sulut) terus mendapatkan apresiasi masyarakat Sulut dimana, sejumlah proyek pembangunan telah berhasil di bangun dan sudah di nikmati masyarakat Sulut.

Kunjungan Presiden di Sulut juga didahului oleh Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan jajaran yang akan mendampingi Presiden dalam meresmikan Proyek Jalan Tol, dan akan meninjau proyek Bendungan yang sedang di bangun di Kuwil Kawangkoan Kabupaten Minahasa utara.

“Kunjungan Presiden hanya dua titik. Di peresmian tol, dan lokasi vaksinasi masal di Bitung, sedangkan menteri PUPR Basuki Hadimuljono akan melakukan peninjauan antara lain, Proyek Bendungan Kuwil-Kawangkoan di Minahasa Utara, Manado Outer Ring Road (MORR) Tiga, Penataan Kawasan Pantai Malalayang dan Bunaken, serta Rusun ASN di Minahasa Utara,” ungkap Kepala Dinas PUPR Provinsi Sulut Alexander Wattimena Kamis, (24/02/22).

Kedatangan Presiden Jokowidodo dan Menteri PUPR di Sulut juga mendapatkan sambutan dari Aktivis Provinsi Sulut Defly Brando Lengkey, SS yang juga adalah Ketua DPD BARMAS Sulut sangat mengapresiasi dan bangga memiliki presiden yang sangat peduli akan kesejahteraan rakyat.

“Kami masyarakat Sulut sangat bangga punya seorang presiden Jokowi yang bekerja keras untuk kesejahteraan masyarakat, melakukan perubahan besar khususnya dalam pembangunan di Sulawesi utara hingga mengubah wajah pembangunan yang lebih baik dan sangat membantu masyarakat Sulawesi utara,” ungkap Lengkey.

Meski demikian, ia meminta Presiden dan Menteri PUPR untuk tetap melakukan evaluasi terhadap proyek-proyek strategis nasional yang sedang berlangsung di Provinsi Sulawesi utara dimana, terdapat banyak permasalahan tanah di Sulawesi Utara.

“Saya berharap, pada kunjungan kerja bapak presiden Jokowi di Sulut bersama bapak menteri PUPR, sekaligus melakukan evaluasi terhadap proyek yang sangat strategis ini, sehingga tidak ada lagi permasalahan masalah tanah, keluhan masyarakat yang tanahnya belum di bayar oleh pelaksana proyek strategis seperti di jalan tol,bendungan Kuwil Kawangkoaan dan juga mafia-mafia tanah yang ada di daerah kita Sulawesi Utara, “tutupnya.
*Maudy

Komentar