BHARINDOSULUT.COM,MINUT-Kegiatan W20 yang digelar sangat mewah mengundang banyak tanya bagi sejumlah pihak dimana, pemerintah Kabupaten Minahasa utara (Minut) saat ini sedang diperhadapkan dengan Pemilihan Hukum tua se Kabupaten Minut.
Pasalnya, dibalik suksesnya W20 yang di gagas oleh Bupati Joune Ganda, terdapat jeritan para Tenaga Harian Lepas (THL) yang tak kunjung menerima honor dari pemerintah.
Ketua DPD BARMAS Sulut Tonaas Defly Brando Lengkey, SS pun menyoroti hal tersebut dimana menurutnya, pemerintah harus adil dan mementingkan hal-hal prinsip dasar seperti kesejahteraan masyarakat dan pemerintahan di tingkat desa sebagai ujung tombak kemajuan kabupaten Minut.
“Ini kan lucu. Event besar yang menelan anggaran yang cukup besar, bisa terlaksana. Sementara, gaji THL tidak jelas, ditambah lagi pemilihan hukum tua yang tertunda dengan alasan kekurangan anggaran,” sorot Tonaas Lengkey Rabu, (23/2)
Lanjutnya lagi, kesejahteraan masyarakat adalah hukum tertinggi dan salah satu kunci keberhasilan di dalam suatu daerah. Dan dengan adanya fenomena menarik dalam pemerintahan bupati Joune Ganda tersebut, intinya pemerintah minut mengabaikan kesejahteraan masyarakat, dan ini perlu di sikapi.
“Sebuah pelayanan publik akan terlaksana dengan baik jika kepentingan pribadi atau kelompok ditekan sedemikian rupa sehingga kepentingan publik menjadi yang utama. Kejadian di Minut malah sebaliknya, mengedepankan kepentingan Pribadi dari pada kepentingan umum, padahal masyarakat yg memilih pemerintah, malah masyarakat diabaikan Demi syahwat kepentingan pribadi yang besar,” tukasnya.(Murry)
Komentar