Merasa Dirugikan Dengan Video Yang Beredar Viral, YSM : Bakal Tuntut Pemilik Akun Inisial I.P

Berita, Bolmong632 Dilihat

 

BOLMONG, bharindosulut.com – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Fraksi PDI Perjuangan, Dra Hj Yasti Soepredjo Mokoagow, mengklarifikasi pernyataannya dalam video berdurasi 25 detik yang beredar di Facebook. Penyebutan angka 2, yang menjadi sorotan dan ramai diperbincangkan netizen, diduga sengaja dipolitisasi oleh lawan politik calon PDI Perjuangan.

Padahal, video tersebut terinformasi diambil saat suasana Pemilu legislatif (Pileg) 2024 lalu, dimana Yasti mendapat nomor urut 2 sebagai calon anggota DPR RI dari PDI Perjuangan untuk Daerah pemilihan Sulawesi Utara.

“Syukur moanto, memang kalau mo manyanyi mesti jaga ba dua-dua bagini. Badua dua bagini bagus skali toh. Jadi bagus samua kalau badua. Dika koliongan o.. Ibu sangadi bilang nomor 2. Syukur moanto wassalamu’alaikum warrahmatullahi wabarakathu,” kalimat Yasti dalam video yang beredar di facebook dalam suasana selesai membawakan lagu duet bersama Sangadi Kopandakan II, Fitri Suli Antone.

Anehnya, video tersebut muncul di saat suasana kampanye Pilkada Bolmong. Sementara, Yasti adalah kader PDI Perjuangan dan PDI Perjuangan telah mengusung pasangan calon bupati dan wakil bupati, Dr Ir Limi Mokodompit MM dan Welty Komaling SE MM, dengan nomor urut 3. Calon dengan nomor urut 2 justru merupakan lawan politik PDI Perjuangan.

Yasti membenarkan video tersebut, namun video itu  diambil saat pemilihan legislatif (pileg) 2024, dan ia merasa dirugikan oleh framing yang dilakukan pihak tertentu karene videonya di potong-potong.

“Itu waktu pileg, kita kan no 2,” jelasnya singkat. Ia menegaskan bahwa pernyataan tersebut disalahartikan dan berusaha disusun untuk menciptakan opini negatif terhadap dirinya dan partai PDI Perjuangan.

Sebagai bentuk keberatan, Yasti akan menuntut salah satu pemilik dengan Nama akun Facebook Irwanto Paputungan yang telah mengupload dan ikut mengomentari video tersebut.

“YSM bilang karena saya kader partai, jadi saya hàrus perjuangkan sesuai usulan partai, TAPI ingat, Yusra itu saudara saya,” tulis akun Irwanto Paputungan.

“Sangat keberatan. Kita mo tuntut pa dia, kita nd kenal irwanto paputungan,” tegas Yasti.        Penyebaran video tersebut tidak hanya merugikan Yasti sebagai anggota DPR RI dari PDI Perjuangan, tetapi juga berpotensi memengaruhi persepsi masyarakat terhadap dukungan politik di Pilkada.

Ketegangan ini menambah bumbu dalam persaingan politik di Bolmong, di mana setiap pernyataan bisa dimanfaatkan sebagai senjata. Yasti mengaku hanya menghadiri satu acara pesta perkawinan di Bolmong sejak pendaftaran calon.

“”Kita cuma 1x ke pesta di Bolmong sejak pendaftaran paslon, cuma pa oslan karena kita nimau di plintir lagi kita pe kata2,” jelasnya.

YSM juga menambahkan Ada dua kemungkinan terkait beredarnya video tersebut. Pertama ada kelompok calon yang ingin memanfaatkan dirinya dan posisinya oleh salah satu atau dua pasangan calon. Dan yang kedua, ada kelompok yang memang selama ini tidak menyenangi dirinya  untuk berbakti melalui PDIP

“Kelompok ini sejak dulu, selalu melemahkan posisi saya dgn informasi yang tidak benar dan menyesatkan” tambah YSM

Seperti diketahui, pergerakan setiap kader PDI Perjuangan dalam memenangkan Pilkada serentak, baik di struktur partai mau pun di fraksi DPRD, mulai dari DPRD Kabupaten/Kota, DPRD Provinsi dan anggota DPR RI, terus dipantau oleh DPP PDI Perjuangan. Kader dan anggota legislatif PDI Perjuangan yang terbukti tidak tegak lurus dengan instruksi partai memenangkan calon yang diusung PDI Perjuangan, dipastikan akan mendapat sangsi tegas yakni PAW. (*)

Komentar