Keuntungan Bagi Sektor Pertanian, Desa Tumaluntung Gelar Pelatihan Teknologi Tepat Guna

Minsel97 Dilihat

BHARINDOSULUT.COM, MINSEL – Teknologi tepat guna di pedesaan akan memberikan manfaat ketika sesuai dengan mata pencaharian sebagian besar masyarakat di pedesaan tersebut. Pasalnya teknologi tepat guna hadir karena memang untuk memecahkan persoalan yang tengah dialami. Jika sesuai dengan permasalahan yang dihadapi sebagian besar masyarat di daerah tersebut maka adanya teknologi tersebut akan mendatangkan kemudahan dan keuntungan yang berlipat ganda.

Sehingga berpengaruh terhadap perekonomian sebagian besar masyarakat di pedesaan. Itulah sebabnya teknologi tepat guna harus sesuai dengan mata pencaharian masyarakat. Apakah pertanian, peternakan, dunia usaha atau lainnya.

Khususnya di kabupaten Minahasa Selatan sesuai dengan kebutuhan daerah teknologi tepat guna di pedesaan sebaiknya memang sesuai dengan mata pencaharian kebanyakan penduduk.

Terkait hal tersebut, pada Jumat (08/04/2022) Pemerintah desa Tumaluntung menggelar pelatihan Teknologi Tepat Guna Pertanian Peternakan yang berlokasi di Balai Pertemuan Umum desa setempat.

Bertindak sebagai pembicara yakni Camat Tareran, Balai Penyuluh Pertanian kecamatan, serta pendamping profesional desa, serta turut hadir para warga dan perangkat desa yang juga berprofesi sebagai petani serta peternak.

Menurut penjelasan salah satu pembicara Ir Jolly Sumakul, dengan demikian teknologi tersebut akan benar-benar memberikan manfaat. Misalnya saja untuk masyarakat dengan mata pencaharian pertanian.

“Ditemukannya teknologi untuk mengolah tanah pertanian. Mulai dari mencangkul kemudian ada bajak sawah dengan bantuan hewan ternak hingga muncul traktor sederhana yang digerakkan tenaga manusia hingga traktor dengan mesin, adanya mesin penebar pupuk organik yang membantu menyebarkan pupuk lebih cepat dan merata”, ungkapnya.

Beliau juga menambahkan, mesin untuk merontokkan padi atau gabah. Dulunya masyarakat merontokkan padi atau gabah dengan cara dipukul. Selain membutuhkan tenaga besar, risikonya padi banyak yang hancur sehingga hasil beras kurang maksimal.

“Kemudian muncul mesin perontok padi yang semakin mempercepat dan meningkatkan kualitas hasil panen padi.

Mesin untuk memipil jagung. Jagung yang telah dipanen biasanya dijemur. Setelah kering ada yang langsung dijual tanpa dipipil namun ada pula yang dipipil terlebih dahulu. Pemipilan dengan tenaga manusia, hasilnya tentu terbatas, karena memipil jagung bukan perkara mudah. Tangan khususnya bagian jari akan cepat kelelahan. Penggunaan mesin mempercepat upaya pemipilan jagung”, tutup beliau.

Pejabat hukum tua desa Tumaluntung Jenner Mandey SSi selaku pelaksana kegiatan menyampaikan terima kasih kepada para pemberi materi karena sudah turut mengedukasi warga dalam pengembangan ekonomi pada pelatihan tersebut. (Britmi)

Komentar