Pertemuan Rukun Tumiwa Se Sulut, Agenda Pembentukan Pengurus

BHARINDOSULUT.COM, Minahasa – Sebagai makhluk sosial, manusia memiliki kecenderungan bertahan hidup dengan cara berkumpul dan saling berhubungan satu dengan yang lainnya. Dalam ilmu sosial, keberadaan manusia yang berkumpul akan menghasilkan kebudayaan dan komunikasi diantara mereka. Itulah kecenderungan ini lah yang membuat manusia perlu memiliki hubungan baik dengan sesama karena sejatinya mereka saling membutuhkan untuk bertahan hidup agar bisa mencapai tujuan tertentu, salah satunya menfaat hidup rukun.

Membahas lebih jauh tentang kehidupan sosial seseorang, kamu pasti sepakat jika hal tersebut tidak jauh berkaitan norma- norma dalam sosial itu sendiri. Perlu kamu ketahui bahwa setiap manusia memiliki keunikan sifat dan karakter yang berbeda satu dengan lainnya. Keunikan itulah yang menjadi warna dalam suatu hubungan sosial yang umumnya akan mempertemukan banyak perbedaan seseorang dalam kelompok tertentu.

Lalu bagaimana mereka bisa hidup saling berdampingan bersama? Jawabannya mereka bisa tetap hidup bersama karena mereka tidak perlu sama persis, melainkan sinkron dan saling berkaitan. Nah situasi sinkron ini lah yang memerlukan norma agar mereka tetap bisa hidup bersama dengan nyaman dan damai meskipun berbeda-beda. Norma sosial ini kemudian kita kenal dengan kerukunan. Dalam praktinya norma- norma yang kita gunakan bertujuan untuk mencapai kerukunan itu sendiri.

Dalam rangka mempererat tali persaudaraan di tengah keluarga Tumiwa khususnya yang berdomisili di daerah provinsi Sulawesi Utara, terpantau pada Minggu (22/01/2023) berlokasi di pinggiran pantai desa Tateli Kabupaten Minahasa telah terbentuk Rukun Keluarga Besar Tumiwa.

Pada kegiatan tersebut telah dibentuk pengurus inti yakni Ketua Meldy Tumiwa (Ratatotok-Mitra), Sekretaris Pdt Johnson Tumiwa MPd (Bitung), Bendahara Ko Fang (Manado).

Menurut penjelasan ketua Rukun Meldy Tumiwa yang juga sebagai salah satu pencetus bahwa marga Tumiwa adalah salah satu yang terbesar di Sulawesi Utara.

“Ketika torang berada di satu daerah khususnya di Sulut pada saat juga mendapat kesulitan di jalan, torang tidak lagi akan merasa canggung untuk meminta pertolongan, karena yang hadir saat ini ada yang dari Kabupaten Minsel, Mitra, Minut, Tomohon, Tondano, Manado, Minahasa. Intinya hidup rukun dan damai adalah tujuan utama pembentuk Rukun Tumiwa”, ucap Meldy.

Proses kegiatan tersebut dipandu oleh Pdt Johnson Tumiwa selaku sekretaris. Dan juga telah di bentuk koordinator wilayah hampir di seluruh kabupaten kota di Sulawesi Utara. Jadwal pertemuan berikutnya di bulan Februari yang berlokasi di kabupaten Minahasa Selatan.

(Britmi)

Komentar